Jejak Perjalanan KOPDAR SPK KE-10

Penulis:
Siti Rodi’ah

Editor:
Mukminin, S.Pd.

Tata Letak dan Desain Cover:
Samsul Anam

Cetakan Pertama, Oktober 2023

Lamongan: Penerbit Kamila Press

Jumlah halaman:
xiv + 78; 14,5 x 20,5 cm

ISCBN:

All Right Reserved ©2023
Hak cipta dilindungi undang-undang pada penulis
Penerbit
KAMILA PRESS
Jl. A. Yani Ds. Tlanak RT.04/RW.03
Kec. Kedungpring, Lamongan 62272
Email: gusmukminin@gmail.com
FB: Cakinin Mukminin Arminareka
IG: @cakininarminareka
WA: 0813 3094 4498

Isi Buku:

Sebuah perjalanan KOPDAR SPK ke-10 yang terhimpun dalam 17 tulisan meliputi, persiapan keberangkatan, cerita selama dalam perjalanan, khidmat menengguk ilmu dari narasumber kawakan: Ning Khilma Anis dan master Emcho sampai dengan perjalanan pulang. Berbagai hikmah yang terdulang melalui pengalaman yang diabadikan dalam tulisan di dalam buku ini tampaknya tidak akan pernah tuntas didedahkan manakala tidak berlambar pada kesungguhan hati. Kesungguhan hati adalah kunci penting yang menggerakkan penulis untuk terus berproses. Tanpa adanya kesungguhan hati penulis akan tetap berada dalam zona nyaman sebagai penikmat karya orang lain saja.

Setelah pembaca menikmati tulisan demi tulisan di dalam buku ini, setidaknya terdapat beberapa poin penting yang dapat dipetik. Utamanya tentang ketekunan, manajemen waktu, support sistem, dan keberanian mewujudkan mimpi.

Pertama ketekunan. 17 tulisan yang terhimpun di dalam buku ini tampaknya tidak akan pernah tuntas didedahkan manakala tidak berlambar pada kesungguhan hati. Kesungguhan hati adalah kunci penting yang menggerakkan penulis untuk terus berproses. Tanpa adanya kesungguhan hati saya kira penulis akan tetap berada dalam zona nyaman sebagai penikmat karya orang lain saja.

Kedua, manajemen waktu. Segenap kesibukan yang dijalani lantas tidak dijadikan sebagai kambing hitam untuk tidak menulis. Karena mayoritas mayoritas manusia–utamanya yang sudah terjerat beban ganda kehidupan–lebih menyukai menggenggam erat-erat berbagai macam alasan untuk tidak menulis. Bahkan jikalau kita meminjam istilah master Emcho dalam buku SOS (Sopo Ora Sibuk) Menulis dalam Kesibukan (2020: 3-5), terlalu banyak manusia yang telanjur menuhankan diri pada kesibukan. Saking sibuknya tidak ada (tidak mampu meluangkan) waktu untuk menulis. Meski itu 5 paragraf setiap hari.

Ketiga, support system. Latar belakang organisasi atau komunitas literasi–dalam konteks ini SPK Tulungagung–yang diikuti sekaligus tempat bernaung penulis berpengaruh dan berperan penting sebagai jembatan penghubung antara idealitas dengan aksiologis. Energi positif yang dibangun dan diberdayakan oleh setiap anggota di dalam grup memotivasi penulis untuk banyak menyeimbangkan antara teori dan praktek secara kontinuitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *