Rampaian Kritik Sastra
Kayra Sastrawan Pasca Reformasi
Penulis:
Ach. Dwi Alfandi | Chumairoh Lismi. A | Muhammad Akbar. M |
Ni Made Novi. A | Rizaldi Nugroho. P | Rika Rofi’atul. H | Kartika Irene. W |
Meta Paramita. N.A | Ega Damayanti | Moh. Yusril Hermansya |
Mamluqil Farihah | Agung Joyo Mulyono | Muhammad Rio. F |
Moh. Nur Fadholi | Muhammad Hambalie. A | Cicik Yulianita |
Nur Farsah Meilinia. T | Dinda Ayu Putri. A.R | Tubagus Wijaya
Tata Letak :
Samsul Anam
Penata Sampul:
A. Djoyo Mulyono
Cetakan Pertama, Juni 2023
Lamongan: Penerbit Kamila Press
Jumlah halaman:
x + 382.; 14,5 x 20,5 cm
ISBN:
All Right Reserved ©2023
Hak cipta dilindungi undang-undang pada penulis
Penerbit
KAMILA PRESS
Jl. A. Yani Ds. Tlanak RT.04/RW.03
Kec. Kedungpring, Lamongan 62272
Email: gusmukminin@gmail.com
FB: Cakinin Mukminin Arminareka
IG: @cakininarminareka
WA: 0813 3094 4498
ISI Buku
Jejak karya sastra dalam rentang sejarah sastra di Indonesia merupakan sebuah jejak panjang. Sepanjang penulis-penulis terus berproduksi, maka karya-karya bacaan tidak akan pernah ada habisnya. Akan tetapi, tidak semua karya dalam rentang sejarah tersebut dapat dimaknai sebagai karya sastra yang bermutu, baik dari segi keindahan maupun dari segi kebergunaan sebagaimana fungsi sastra dulce et utile. Perlu adanya upaya dokumentasi terhadap karya-karya tersebut, baik itu berupa dokumentasi karya maupun dokumentasi catatan atas karya atau yang biasa disebut sebagai catatan kritik.
Catatan kritik ini diperlukan pula dalam rentang sejarah sastra sebagai bagian dari upaya menilai sebuah karya yang hidup dan berkembang di masyarakat sebagai karya yang layak baca dan berguna bagi perkembangan kognisi pembacanya. Sebab karya-karya yang demikian adalah karya- karya yang mampu memantik logika kritis pembacanya. Logika kritis inilah yang kelak akan menuntun si pembaca untuk mencermati hidup dan kehidupan di dalam dan di luar karya sastra. Logika kritis yang membawa pada katarsis. Sebab pembaca karya sastra sangat mungkin menjadi produsen karya sastra selanjutnya. Produsen karya sastra yang dibekali dengan logika kritis yang baik biasanya juga akan menghasilkan karya-karya sastra yang mampu menggugah pikir pembaca selanjutnya.